Posted on Dec. 24, 2021, 1:57 p.m.

Pada tanggal 3 Desember 2021, telah diselenggarakan kegiatan Legal Tech Research Talk secara daring dengan topik Hilirisasi dan Diseminasi Hasil Penelitian Teknologi Hukum. Acara ini menghadirkan lima narasumber dengan paparan yang bervariasi. Adapun kelima narasumber tersebut yaitu Dr. Panca Hadi Putra dengan paparan Notarius.id: Software as a Service untuk Manajemen Pekerjaan dan Keuangan Notaris/PPAT; Notaris Firdhonal, S.H., Sp.N. dengan paparan terkait Pokok-pokok Pikiran, Etika, dan Pengawasan Notaris dalam Era Digital; Dr. Indra Budi dengan paparan terkait Advancement of Information Extraction Use in Legal Documents; Fariz Darari, Ph.D. dengan paparan Lex2KG: Automatic Conversion of Legal Documents to Knowledge Graph; dan Adila A. Krisnadhi, Ph.D dengan paparan terkait Legal Ontology Engineering.

Dalam presentasinya, Bapak Fariz Darari, Ph.D selaku Co-director dari Tokopedia UI AI Center of Excellence memberikan latar belakang, materi singkat terkait Knowledge Graph, dan riset-riset sebelumnya sebagai pengantar awal dari Lex2KG. Dilanjutkan dengan implementasi yang diawali dengan 1) pertanyaan riset yang akan diformulasikan sebagai SPARQL query yang sesuai, 2) perancangan ontologi dengan menggunakan skema RDF, 3) pengembangan sistem konversi yaitu PDF2KG yang mengkonversi PDF menjadi KG dengan versi asli, OCR, dan hybrid serta Span2KG yang mana PDF akan dipindai menjadi beberapa span dan dikonversi menjadi KG, 4) Use Case Evaluation dengan melakukan visualisasi KG dengan library VizKG untuk meningkatkan visibilitas dan explainability KG.

Sedangkan Bapak Adila A. Krisnadhi, Ph.D selaku Direktur Tokopedia-UI Artificial Intelligence Center of Excellence memberikan paparannya yang diawali dengan tantangan sistem pencarian hukum dimana relasi antar aturan tidak mudah ditangkap sistem berbasis NLP, sehingga diperlukan kerangka solusi lain yaitu dengan menggunakan smart data (metadata, KG, dan ontologi). Beliau menyampaikan bahwa konstruksi KG dari dokumen Peraturan perudang-undangan Indonesia dapat menggunakan skema ontologi FBO yang telah diterapkan di negara-negara Eropa. Nantinya ontologi yang telah dibuat dapat dievaluasi dengan metode kuantitatif maupun kualitatif untuk setiap uji use case. Diharapkan kedepannya evaluasi lebih ekstensif dengan memperbanyak use case, formulasi aksioma logika yang lebih mendalam daripada sekadar kalimat-kalimat faktual yang bersifat surface-level, publikasi KG sebagai Linked Open Data, aplikasi semantic search untuk KG yang dibangun, dan pengembangan ke arah Legal Question Answering over KG.

uncategorized